Running Text

Selamat Datang di Blog Putra Garut

Rabu, 23 Juni 2010

Jeruk Garut



JERUK GARUT


Sudah sejak lama, jeruk Garut telah popular dan menjadi trademark Kabupaten Garut. jeruk garut telah dijadikan sebagai komponen penyusun lambang daerah Kabupaten Garut. Selain sebagai buah ciri khas Kabupaten Garut, jeruk merupakan komoditas sub-sektor pertanian tanaman pangan yang mempunyai prospek cukup cerah dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi.

Sebagai komoditas unggulan khas daerah, Jeruk Garut mempunyai peluang tinggi untuk terus dikembangkan karena keunggulan komparatif dan kompetitifnya serta adanya peluang yang masih terbuka luas. Dengan berbagai usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya, Jeruk Garut akan mampu bersaing dengan produk sejenis baik pada tingkat nasional seperti halnya Jeruk Medan, Jeruk Pontianak serta jeruk impor seperti Jeruk Mandarin dan Jeruk New Zealand.

Baca lebih lanjut



Sebagai daerah sentra produksi jeruk, Pemerintah Kabupaten Garut yang didukung oleh pihak-pihak terkait terus berusaha untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksinya. Saat ini belum ada sumber yang melaporkan kapasitas jeruk garut secara spesifik. Menurut petani jeruk yang dihubungi, pada masa jayanya, daerah penghasil Jeruk Garut terbaik adalah daerah Cigadog, Wanaraja yang kini masuk ke dalam wilayah Kecamatan Sucinaraja. Sumber tersebut mengakui kejayaan Jeruk Garut musnah ketika daerahnya diselimuti abu hasil letusan Gunung Galunggung yang ketebalannya mencapai 1 meter lebih.

Saat ini, komoditas jeruk garut umumnya terselip di antara tanaman jeruk siam/keprok yang tersebar di beberapa wilayah Kabupaten Garut. Kecamatan Pasir Wangi dan Samarang merupakan salah satu Kecamatan prioritas pemulihan Jeruk Garut.

Selasa, 22 Juni 2010

Batik Garutan


Batik Garutan

Tradisi membatik di kalangan orang Sunda sudah berlangsung sejak lama. Bahkan di dalam naskah Siksa Kandang Karesian yang berasal dari abad ke-16, sudah disebutkan motif-motif batik. Artinya, tradisi membatik sudah ada. Tradisi ini terus berlangsung hingga sekarang. Di beberapa daerah, seperti di Cirebon, Tasikmalaya, dan Garut, tradisi membatik telah melahirkan motif-motif batik yang khas, yang kemudian menjadi ciri batik daerah masing-masing.

Baca lebih lanjut


Di Garut misalnya berkembang motif batik garutan. Motif ini tentu saja berkembang karena pengaruh lingkungan sosial budaya, falsafah hidup, dan adat istiadat orang Sunda. Dengan demikian, motif batik garutan adalah cerminan kehidupan sosial masyarakat Garut dari masa ke masa.

Motif batik garutan umumnya menghadirkan ragam hias datar, bentuk-bentuk geometrik. Bentuk-bentuk geometrik ini mengarah secara diagonal, bentuk kawung, atau belah ketupat. Ada pula motif-motif yang mengambil pola bentuk-bentuk flora dan fauna. Sementara warna yang digunakan dalam batik garutan umumnya warna cerah, seperti krem, merah, hijau, dan kuning. Motif-motif yang khas garutan diantaranya motif turih oncom, merak ngibing, rereng apel, dan kawung ece. Motif-motif ini kemudian dimodifikasi dan lahirlah motif-motif baru seperti lereng eneng, lereng udang, suliga ukel, sintung, cupat manggu, siku seling, kumeli bunga, adumanis, patah tebu, rereng calung, barong kembang, sidomukti, limar, cakra, ayakan, angkin, dan sebagainya. Batik garutan sudah menjadi barang souvenir sejak jaman Belanda. Dalam buku Garoet, En Omstreken yang terbit tahun 1922, disebutkan bahwa salah satu yang dapat dibawa" pulang oleh turis atau para pelancong dari Garut sebagai oleh-oleh adalah kain Batik. Maklum, buku itu memang ditulis sebagai buku petunjuk perjalanan wisata yang diperuntukan bagi turis-turis asing.

Dewasa ini batik garutan umumnya diproduksi di Garut Kota, di antaranya di JI. Papandayan dan Kampung Sisir. Tahun 2000-an, batik garutan mulai dikenal kembali setelah pemerintah daerah dengan gencar memperkenalkannya kepada publik melalui berbagai kegiatan. Misalnya melalui lomba berbusana batik garutan, lomba desain batik garutan, bahkan setiap hari tertentu pemerintah daerah mewajibkan kepada pegawai untuk memakai busana seragam batik garutan.

Sabtu, 19 Juni 2010

Tempat Wisata Garut


POTENSI WISATA GARUT

Wisata Kabupaten Garut menyimpan banyak potensi wisata seperti Gunung Papandayan, Cipanas, Kawah Kamojang, Candi Cangkuang, Arung jeram di Cimanuk sampai dengan wisata Pantai di Ranca Buaya. Berikut ini adalah sebagian objek wisata di kota Garut yang mungkin dapat Anda kunjungi dalam mengisi liburan Anda.


Baca lebih lanjut


Arung jeram sungai Cikandang & Cimanuk.

Tidak banyak orang yang mengetahui bahwa Garut memiliki potensi wisata arung jeram yang sangat menantang dengan pemandangan yang sangat indah, tepatnya di dua sungai yaitu Cikandang dan Cimanuk.


Cipanas.

Terletak 6 Km dari Garut tepatnya di kaki Gunung Guntur yang sensual, Cipanas merupakan resort wisata utama di Garut dengan pemandian air panas belereng paling bening di Indonesia. Dengan fasilitas resort, hotel dan restaurant berbagai kelas, kolam renang, kamar rendam, serta aksesibilitas yang sangat mudah menjadikan Cipanas sebagai objek unggulan di Garut.


Lapang Golf Ngamplang

Ngamplang adalah resort wisata peninggalan kolonial Belanda dengan nama sinatorium Ngamplang dan pernah dikunjungi oleh Charlie Chaplin, Ratu Belanda, Perdana mentri Perancis serta para pejabat lainya. Saat ini Ngamplang berfungsi sebagai Golf Course 9 Hole dengan latar depan Garut kota dan latar belakang Gunung Cikuray.


Candi Cangkuang

Satu-satunya candi Hindu paling lengkap yang telah direstorasi di Jawa Barat peninggalan abad ke VII terletak di sebuah pulau di tengah danau / situ Cangkuang, dimana terdapat pula enam buah rumah adat yang dinamakan Kampung Pulo. Dengan rakit bambu anda menyebrangi Situ Cangkuang yang ditumbuhi teratai untuk mencapai Candi dan kampung Pulo. Dengan melewati sawah sejauh mata memandang , lokasinya hanya 16 Km dari Garut kota, atau sekitar 45 Km dari kota Bandung.


Situ Cangkuang

Merupakan situ terluas di Garut, dengan luas sekitar 124 Ha. Berjarak sekitar 14 Km dari kota Garut melewati jalan yang diapit sawah yang luas. Anda bisa mengelilingi situ ini dengan menggunakan rakit bambu milik masyarakat pariwisata setempat sambil menikmati segarnya udara pegunungan.


Curug Orok

Curug / air terjun Orok terletak di perkebunan teh papandayan, air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 20 Meter. Keunikan air terjun ini ialah terdapatnya sungai sungai bawah tanah berair sangat bening. Curug Orok terdapat sekitar 35 Km dari kota Garut ke arah Bungbulang.


Curug Citiis


Letaknya berdekatan dengan Cipanas, bisa dicapai dengan berjalan kaki ke sebelah utara sekitar 2 Km dengan jalan yang mendaki. Sumber air terjun ini berasal dari Gunung Guntur.


Curug Cihangawar


Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 15 meter, terletak di kaki gunung Cikuray. Berjarak sekitar 15 Km dari kota Garut, bisa dicapai dengan menggunakan angkutan kota 06.


Curug Neglasari

Air terjun ini terletak di perkebunan Neglasari. Keunikan curug ini ialah jatuhan airnya bertingkat-tingkat, sehingga memilik keindahan yang khas.


Pantai Ranca Buaya


Dengan karakteristik pantai selatan yang ganas karena langsung berhadapan dengan samudera hindia, namun sangat nyaman untuk dinikmati baik dari bibir pantai dengan aksesoris pelabuhan tradisional, maupun dilihat dari atas tebing dihiasi dengan ribuan burung walet. Berjarak sekitar 120 Km dari kota Garut, atau sekitar 4 jam perjalanan melalui Bungulang atau melalui Pamengpeuk. Fasilitas cukup lengkap untuk para petualang, seperti penginapan dan warung-arung makan, tetapi jangan mengharapkan penginapan mewah atau restautant mewah di tempat ini, karena semuanya masih terlihat sederhana, namun disinilah letak keeksotisanya.


kawah papandayan

Gunung Papandayan memiliki ketinggian 2.638 m di atas permukaan laut merupakan gunung api yang masih aktif namun sangat aman untuk dikunjungi sampai ke bibir kawahnya. Gunung ini memiliki beberapa buah kawah yang dinamai kawah baru, kawah mas, kawah nangklak dan kawah manuk. Berjarak sekitar 29 Km di selatan kota Garut, objek-objek yang patut anda kunjungi di lokasi Gunung Papandayan antara lain Pondok saladah, tegal alun, tegal panjang, padang edelweis, dll.


Karang Paranje

Merupakan sebuah batu karang tunggal yang menjulang di bibir pantai muara sungai Cicelang, sekitar 85 Km dari kota Garut. Karang ini sering digunakan untuk tempat pemancingan yang sangat mengasyikan.


Leuweung Sancang ( Hutan )


Leweung sancang (hutan) dengan luas sekitar 2.500 Hektar dilegendakan sebagai tempat mangkatnya prabu siliwangi dan pengikutnya yang menurut kepercayaan masyarakat setempat menjelma menjadi pohon kaboa, sejenis pohon bakau. Kawasan ini sangat cocok untuk kawasan penelitian lingkungan hidup dan kehutanan dengan kelengkapan flora dan fauna tropis, juga cocok untuk wisata petualangan dan memancing


kawah kamojang

Kawah kamojang merupakan objek wisata alam liar semenjak zaman penjajahan Belanda. Berada di tengah hutan belantara, pada ketinggian sekitar 2000 meter dari permukaan laut dengan kekayaan flora dan fauna yang sangat melimpah serta kekayaan sumber daya alam yaitu panas bumi yang dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga panas bumi terbesar di Asia. Wilayah ini terdapat di perbatasan antara Garut dan Bandung, namun lebih mudah dijangkau dari kota Garut.


Pantai santolo

Salah satu pantai paling populer di Garut, lokasinya sekitar 88 Km dari kota Garut. Tiba di pantai ini kita bisa langsung bersampan kecil menyebrangi muara untuk menuju ke pulau Santolo. Di tempat ini kita akan menjumpai pintu air peninggalan Belanda. Pantai ini berbentuk teluk. Keunikanya ialah permukaan pantai sebelah selatan lebih tinggi dari permukaan pantai sebelah utara, sehingga terbentuk curugan.


Pantai Sayang Heulang

Pantai ini bersebelahan langsung dengan pantai Santolo, dipisahkan oleh sebuah sungai kecil dimana terdapat fenomena dimana air laut turun ke sungai air tawar. Di sini juga terdapat gugusan karang dangkal sehingga bisa dinikmati langsung tanpa harus menyelam.


Situs Ciburuy

Sekitar 17 Km dari Garut kota terletak di kampung Ciburuy, desa Pamalayan, Kec. Cigedung. Situs Ciburuy diperkirakan merupakan situs purbakala tertua di garut yang sudah ditata dan dikelola. Terdapat naskah kuno tentang pedoman hidup damai yang ditulis pada daun lontar dan nipah dan disimpan di bumo padaleman, juga senjata seperti keris, tumbak / tombak, trisula, kujang dan alat musik goong renteng yang merupakan cikal bakal kesenian degung disimpan di bale patemon. Untuk perbekalan terdapat leuwit atau lumbung padi. Upacara ritual di tempat ini dilaksanakan pada minggu ke tiga bulan Muharam pada malam kamis pukul 19:30 yang disebut upacara Seba.


Kampung Adat Dukuh.


Terletak 8 Km sebelah utara Kec. Cikelet, Kampung Dukuh berdiri sekitar tahun 1700-an, terdiri dari 40 rumah adat Sunda yang sederhana, memiliki sumber mata air keramat, makam keramat, daerah tutupan, larangan,cadangan, garapan dan titipan. Kampung ini dipimpin oleh seorang kuncen untuk urusan adat, di kampung ini tidak boleh menggunakan peralatan modern. Kesederhanaan, persatuan dengan alam, hormat kepada yang lebih tua dan menjalankan syariat Islam adalah sebagian dari tradisi kehidupan sehari-hari kampung dukuh. Acara ritual dilakukan pada tanggal 12 Maulud sebagai peringatan berdirinya Kampung Dukuh.